BUMDes Dadi Makmur Bantu Permodalan Penebas Matoa
SEKITARPANTURA.COM, PATI - Desa Pondowan, Kecamatan Tayu, Kabupaten Pati, yang merupakan desa penghasil matoa, memunculkan adanya pelaku usaha di sektor buah matoa. Cukup banyak, warga di desa tersebut, yang kemudian menjadi penebas buah matoa. Tidak hanya di desanya sendiri, namun juga merambah ke wilayah lain.
Hal itu kemudian mendapatkan perhatian dari Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Dadi Makmur Desa Pondowan, dengan memberikan bantuan permodalan bagi penebas matoa yang berasal dari desa setempat.
"Kita memiliki unit usaha dalam bidang permodalan dan juga broker atau penghubung. Untuk permodalan, kita beri bantuan untuk penambahan modal bagi penebas matoa, sehingga modal itu bisa digunakan untuk meningkatkan usaha mereka," ujar Akhwan Syafii, Ketua BUMDes Dadi Makmur.
Sedangkan untuk broker, pihaknya juga menjadi penghubung antarpedagang dengan pemilik buah matoa. Baik itu yang berada di desanya sendiri ataupun di wilayah lainnya.
Dengan begitu, diharapkan masyarakat bisa meningkatkan perekonomian melalui usaha dalam sektor buah matoa tersebut. Sehingga, peran BUMDes terwujud dalam rangka ikut serta menyejahterakan masyarakat.
Tidak hanya dalam bidang permodalan saja, BUMDes Dadi Makmur juga memiliki unit usaha transportasi. Dari unit usaha tersebut, menurutnya sudah bisa menghasilkan omzet hingga jutaan per bulannya, yakni berkisar Rp 5-7 juta.
Sementara itu, Kepala Desa Pondowan Endang Sawitri menyampaikan, jika pemerintah desa selalu memberikan support terhadap BUMDes. Hal itu diwujudkan dengan adanya anggaran yang dialokasikan untuk BUMDes setiap tahunnya.
"Untuk 2018 ini, kita menganggarkan untuk BUMDes sebesar Rp 50 juta. Kita berharap, tahun depan juga meningkat lagi, setelah adanya kesepakatan bersama untuk peningkatan peran BUMDes," ungkapnya.
Dirinya juga berharap, kedepan BUMDes terus berupaya meningkatkan unit usaha. Seperti halnya dalam bidang perikanan, yang tahun depan bisa dikembangkan lebih besar lagi.
Dalam bidang kesejahteraan karyawan yang ada di unit usaha BUMDes, menurutnya, saat ini juga diperhatikan. Selain mendapatkan gaji, karyawan juga sudah diberikan layanan BPJS Kesehatan.
Hal itu kemudian mendapatkan perhatian dari Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Dadi Makmur Desa Pondowan, dengan memberikan bantuan permodalan bagi penebas matoa yang berasal dari desa setempat.
"Kita memiliki unit usaha dalam bidang permodalan dan juga broker atau penghubung. Untuk permodalan, kita beri bantuan untuk penambahan modal bagi penebas matoa, sehingga modal itu bisa digunakan untuk meningkatkan usaha mereka," ujar Akhwan Syafii, Ketua BUMDes Dadi Makmur.
Sedangkan untuk broker, pihaknya juga menjadi penghubung antarpedagang dengan pemilik buah matoa. Baik itu yang berada di desanya sendiri ataupun di wilayah lainnya.
Dengan begitu, diharapkan masyarakat bisa meningkatkan perekonomian melalui usaha dalam sektor buah matoa tersebut. Sehingga, peran BUMDes terwujud dalam rangka ikut serta menyejahterakan masyarakat.
Tidak hanya dalam bidang permodalan saja, BUMDes Dadi Makmur juga memiliki unit usaha transportasi. Dari unit usaha tersebut, menurutnya sudah bisa menghasilkan omzet hingga jutaan per bulannya, yakni berkisar Rp 5-7 juta.
Sementara itu, Kepala Desa Pondowan Endang Sawitri menyampaikan, jika pemerintah desa selalu memberikan support terhadap BUMDes. Hal itu diwujudkan dengan adanya anggaran yang dialokasikan untuk BUMDes setiap tahunnya.
"Untuk 2018 ini, kita menganggarkan untuk BUMDes sebesar Rp 50 juta. Kita berharap, tahun depan juga meningkat lagi, setelah adanya kesepakatan bersama untuk peningkatan peran BUMDes," ungkapnya.
Dirinya juga berharap, kedepan BUMDes terus berupaya meningkatkan unit usaha. Seperti halnya dalam bidang perikanan, yang tahun depan bisa dikembangkan lebih besar lagi.
Dalam bidang kesejahteraan karyawan yang ada di unit usaha BUMDes, menurutnya, saat ini juga diperhatikan. Selain mendapatkan gaji, karyawan juga sudah diberikan layanan BPJS Kesehatan.
0 Response to "BUMDes Dadi Makmur Bantu Permodalan Penebas Matoa"
Posting Komentar