Pati Punya Wisata Petik Jeruk
SEKITARPANTURA.COM, PATI – Keberadaan wisata petik jeruk baru-baru ini di sejumlah daerah di Pati rupanya menjadi daya tarik tersendiri. Bahkan banyak wisatawan dari luar daerah yang dating ke Pati hanya untuk menikmati sensasi memetik buah jeruk langsung dari pohonnya.
Salah satu daerah yang tengah mengembangkan wisata petik jeruk itu seperti di Desa Soneyan, Kecamatan Margoyoso. Ratusan warga pun terlihat antusias dalam memilah-milah jeruk yang masih ada di pohon. Beberapa diantaranya bahkan tidak segan untuk mencicipinya.
Meli Kusumawati, salah satu warga Kecamatan Tayu mengaku tertarik untuk datang ke wisata petik jeruk di Desa Soneyan. Karena konsep wisata itu diakuinya cukup jarang ada di Kabupaten Pati.
“Kali pertama tahunya dari media social facebook dan juga ramai diceritakan teman-teman makanya saya pengen mencobanya. Ingin mencoba mencicipi jeruk yang matang langsung dari pohonnya,”ujar Meli.
Terlebih dia mengaku untuk membawa pulang jeruk dari objek wisata itu harganya juga relative murah. Yakni hanya perlu mengeluarkan gocek sekitar Rp 7 ribu untuk setiap kilogramnya.
“Sekalian mau saya bawa sebagai oleh-oleh ke Tangerang tempat saya bekerja,”terangnya.
Riski Trimulyandoko, pengelola objek wisata petik jeruk itu mengaku pihaknya sengaja membuka kebun jeruk tersebut menjadi tempat wisata. Karena dia melihat potensi wisatawan di daerah Pati Utara yang cukup baik.
“Jadi kami harapkan sekalian bisa tetap menjual jeruk-jeruk ini tapi juga membawa sensasi wisata bahkan para pengunjung juga bebas memakan secara gratis saat di tempat. Konsepnya memang kami inginkan seperti wisata petik apel yang ada di Malang,”tambahnya.
Hanya saja untuk konsep wisata itu diakuinya terkendala dengan system buah jeruk yang hanya berbuah saat musim tertentu. Biasanya saat membuka satu spot wisata petik jeruk hanya dalam kurun waktu tiga sampai tujuh hari lantaran mempertimbangkan kapasitas produksi pohon jeruk itu sendiri.
“Setelah dari Desa Soneyan ini kami merencanakan akan membuka yang ada di Kecamatan Gunungwungkal. Kami perkirakan disana satu bulan lagi sudah siap petik,”imbuhnya.
Dia menyebut untuk jeruk yang ingin dibawa pulang ke rumah dipastikan memiliki harga dibawah harga pasaran. Sekarang ini saja disana dihargai sekitar Rp 7 ribu perkilogram sedangkan harga diluar masih sekitar Rp 10 ribu.
Salah satu daerah yang tengah mengembangkan wisata petik jeruk itu seperti di Desa Soneyan, Kecamatan Margoyoso. Ratusan warga pun terlihat antusias dalam memilah-milah jeruk yang masih ada di pohon. Beberapa diantaranya bahkan tidak segan untuk mencicipinya.
Meli Kusumawati, salah satu warga Kecamatan Tayu mengaku tertarik untuk datang ke wisata petik jeruk di Desa Soneyan. Karena konsep wisata itu diakuinya cukup jarang ada di Kabupaten Pati.
“Kali pertama tahunya dari media social facebook dan juga ramai diceritakan teman-teman makanya saya pengen mencobanya. Ingin mencoba mencicipi jeruk yang matang langsung dari pohonnya,”ujar Meli.
Terlebih dia mengaku untuk membawa pulang jeruk dari objek wisata itu harganya juga relative murah. Yakni hanya perlu mengeluarkan gocek sekitar Rp 7 ribu untuk setiap kilogramnya.
“Sekalian mau saya bawa sebagai oleh-oleh ke Tangerang tempat saya bekerja,”terangnya.
Riski Trimulyandoko, pengelola objek wisata petik jeruk itu mengaku pihaknya sengaja membuka kebun jeruk tersebut menjadi tempat wisata. Karena dia melihat potensi wisatawan di daerah Pati Utara yang cukup baik.
“Jadi kami harapkan sekalian bisa tetap menjual jeruk-jeruk ini tapi juga membawa sensasi wisata bahkan para pengunjung juga bebas memakan secara gratis saat di tempat. Konsepnya memang kami inginkan seperti wisata petik apel yang ada di Malang,”tambahnya.
Hanya saja untuk konsep wisata itu diakuinya terkendala dengan system buah jeruk yang hanya berbuah saat musim tertentu. Biasanya saat membuka satu spot wisata petik jeruk hanya dalam kurun waktu tiga sampai tujuh hari lantaran mempertimbangkan kapasitas produksi pohon jeruk itu sendiri.
“Setelah dari Desa Soneyan ini kami merencanakan akan membuka yang ada di Kecamatan Gunungwungkal. Kami perkirakan disana satu bulan lagi sudah siap petik,”imbuhnya.
Dia menyebut untuk jeruk yang ingin dibawa pulang ke rumah dipastikan memiliki harga dibawah harga pasaran. Sekarang ini saja disana dihargai sekitar Rp 7 ribu perkilogram sedangkan harga diluar masih sekitar Rp 10 ribu.
0 Response to "Pati Punya Wisata Petik Jeruk "
Posting Komentar