Usai Ijab Qobul, Pasangan Pengantin Ini Langsung Nyoblos di TPS

SEKITARPANTURA.COM, PATI – Meski terlihat tegang, namun Syafiq Wardani Dausat terlihat mantap ketika mengucap ijab qabul di hadapan penghulu dan saksi serta handai taulan yang hadir di Masjid Jami’ Darussalam Desa Ngablak, Kecamatan Cluwak, Kabupaten Pati, Rabu (27/6). Cukup satu kali Syafiq mengucapkan ijab qabul, sebagai salah satu syarat sahnya pernikahan.  

“Saya terima nikah dan kawinnya Flowerina binti Alex Yunisman dengan mahar sebesar Rp 700 ribu dibayar tunai,” ucap mempelai pria dengan mantap.

Setelah ucapan tersebut, saksi mengangguk dan mengatakan sah. Doapun kemudian dipanjatkan untuk keberkahan pasangan pengantin yang baru saja menyelesaikan prosesi sakral tersebut. Senyum sumringahpun tampak menghiasi wajah dari kedua mempelai.  

Pasangan pengantin ini gunakah hak pilihnya / sekiarpantura.com

Usai prosesi ijab qabul yang berlangsung selama setengah jam itu, kemudian kedua mempelai yang diiringi beberapa perwakilan keluarga keluar dari masjid dan sejenak berfoto di halaman masjid dengan tema pelepasan balon warna-warni.

Tak langsung kembali ke kediaman mempelai putri yang jaraknya hanya sekitar 15 meter dari Masjid Darussalam itu, tetapi keduanya langsung menuju Tempat Pemungutan Suara (TPS) 3 di RT 03 RW 03 Dukuh Gowangkong 1, Desa Ngablak, yang jaraknya juga tak begitu jauh. Hanya sekitar 25 meter dari masjid dan rumah mempelai.

Beberapa petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang mengenakan kostum adat Jawa lengkap dengan blangkonnya langsung menyambut pengantin tersebut untuk menyalurkan hak pilihnya itu.

Setelah mempelai wanita menujukkan formulir C6 dan sang pengantin pria menujukkan formulir mempelai pria menunjukkan formulir A5 atau surat pindah memilih kepada petugas, karena yang bersangkutan berdomisili di Kecamatan Dukuhseti, keduanya langsung menuju bilik suara untuk menggunakan suaranya pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Tengah 2018 yang diselenggarakan pada 27 Juni ini.

“Saya tidak menyangka jika hari pernikahan kami bertepatan dengan momen pilgub. Sebagai warga Negara yang memiliki hak pilih, tentu kami juga ingin berpartisipasi dalam proses demokrasi ini. Kami tidak ingin golput, karena suara kami juga ikut menentukan,” ujar Syafiq, putra dari Ali Fahrudin dan Mutiah.

Baginya, momen tersebut terasa lebih lengkap lagi kebahagiannya karena bertepatan dengan pilgub. “Tak bisa diungkapkan bagaimana bahagianya kami, apalagi momen sekali seumur hidup dan bisa bertepatan dengan pesta demokrasi dan bisa pula ikut menggunakan hak pilih,” imbuhnya.

Dari awal, menurutnya tidak ada secara sengaja untuk menggelar pernikahan dibarengkan dengan pilgub. Sebab, untuk memilih hari pernikahan, pihak keluarga juga harus mencari hari baik, sebagaimana tradisi yang umumnya ada di masyarakat Jawa.

Sementara itu, Ketua Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Cluwak Agus Yulianto mengapresiasi partisipasi dari kedua pengantin yang masih mau menyempatkan untuk menggunakan hak pilihnya, meski sedang melangsungkan  pesta pernikahan.

“Kami juga berterima kasih kepada keluarga mempelai yang telah memfasilitasi kami, dan mau ikut menggunakan hak pilihnya. Dalam hal ini kita juga ingin menujukkan bahwa tingkat partisipasi masyarakat juga tinggi. Karena sebelumnya, dalam pilgub partisipasi warga dinilai rendah,” ungkapnya.

Untuk mempelai pria sendiri, pihaknya sebelumnya juga telah memintakan formulir A5 kepada KPU agar bisa menggunakan hak pilih di desa mempelai wanita.

  

Tweet

Subscribe to receive free email updates: