Ruang Kelas Dibakar, Siswa SDN Widorokandang Pati Terpaksa Belajar di Perpustakaan
SEKITARPANTURA. COM, PATI - Salah satu ruang kelas di SDN Widorokandang, Kecamatan Pati Kota, Pati, dirusak dan dibakar pihak tak bertanggungjawab, Rabu (20/09/2017) dini hari.
Adalah ruang kelas V yang sebagian ruangannya terbakar. Akibat hal ini, sejumlah berkas penting seperti raport siswa, berkas administrasi dan buku pelajaran ludes terbakar.
“Kejadiannya sekitar pukul 02.30 WIB. Kerugian dikerkirakan mencapai Rp 26 juta. Kami masih menyelidi kasus ini,” ungkap Kapolres Pati, AKBP Maulana Hamdan melalui Kapolsek Pati Iptu Pujiati.
Katanya, berdasarkan keterangan sakai, yakni Pertiwi (50), salah yang juga warga setempat, katanya ketika itu sakai hendak pergi ke warungnya untuk menanak nasi. Tiba di tempat kejadian perkara (TKP), Pertiwi melihat ada kepulan asap dan nyala api yang sudah membesar tepat di ruang kelas V SDN Widorokandang.
“Kemudian saksi meminta tolong kepada warga sekitar, untuk memadamkan kobaran api. Bahkan, dia juga sempat melapor kepada anggota polisi yang merupakan warga Widorokandang,” imbuhnya.
Lanjutnya, dengan peralatan seadanya warga memadamkan api, dan setengah jam kemudian api sudah dapat dijinakkan.
Katanya, SDN Widorokandang juga sudah mengalami kejadian pencurian selang dua bulan ini. Pencurian pertama, dengan membobol gembok ruang guru dengan barang hilang tiga unit laptop, LCD dan kamera digital.
“Kemudian yang kedua, percobaan pencurian dengan mencongkel jendela ruang guru, dengan barang yang hilang nihil,” sebutnya.
Selanjutnya, percobaan pencurian ketiga dengan mencongkel jendela ruang Kelas VI dengan barang hilang nihil. Percobaan pencurian keempat, merusak pintu ruang kelas IV dengan barang hilang nihil, kekecewaan pelaku memotong-motong tali bendera.
“Dan percobaan pencurian yang kelima pada hari ini, dari analisis pelapor diduga pelaku kecewa karena tidak mendapatkan barang berharga, kemudian membakar ruang Kelas V,” jelasnya.
Tidak adanya penjaga dalam sekolah tersebut, diduga tamu tidak diundang dengan mudah masuk dan membobol sekolah.
Paska kejadian tersebut, kemudian siswa-siswi kelas V SDN Widorokandang harus melangsungkan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di ruang perpustakaan sekolah.
“Untuk sementara waktu, kami mengalihkan KBM ke ruang perpustakaan, nantinya kami akan menggunakan balai desa,” jelas Kepala Sekolah SDN Widorokandang, Priyo melalui guru, Zumroh.
Katanya, tidak hanya ruang kelas V saja yang dibakar, juga ruang kelas IV dan perpus mengalami pengrusakan. Rinciannya, ruang kelas V pecah kaca jendela dan terbakar, ruang kelas IV rusak pintu, dan perpus mengalami pecah kaca jendela.
“Kursi, almari yang berisi raport siswa, berkas administrasi, buku mata pelajaran dan berkas penting lainnya di bakar habis di ruang kelas V,” ungkapnya.
Ditaksir, lanjut Zumroh, akibat tindakan tak bertanggungjawab tersebut, pihak sekolah mengalami kerugian mencapai Rp 26 juta.
“Harapannya, sedini mungkin cepat diperbaiki, semoga ada pihak-pihak yang memberikan donasi untuk merevitalisasi sekolah kami,” harapnya.
Sementara itu, Tiara Reisya Salsabila salah satu pelajar kelas V menuturkan, ingin kembali melangsungkan kegiatan belajar di ruang kelasnya.
“Saya ingin kembali belajar di kelas, saya kurang suka belajar di perpustakaan, kurang nyaman. Semoga bisa cepat kembali,” sebutnya.
Adalah ruang kelas V yang sebagian ruangannya terbakar. Akibat hal ini, sejumlah berkas penting seperti raport siswa, berkas administrasi dan buku pelajaran ludes terbakar.
“Kejadiannya sekitar pukul 02.30 WIB. Kerugian dikerkirakan mencapai Rp 26 juta. Kami masih menyelidi kasus ini,” ungkap Kapolres Pati, AKBP Maulana Hamdan melalui Kapolsek Pati Iptu Pujiati.
Katanya, berdasarkan keterangan sakai, yakni Pertiwi (50), salah yang juga warga setempat, katanya ketika itu sakai hendak pergi ke warungnya untuk menanak nasi. Tiba di tempat kejadian perkara (TKP), Pertiwi melihat ada kepulan asap dan nyala api yang sudah membesar tepat di ruang kelas V SDN Widorokandang.
“Kemudian saksi meminta tolong kepada warga sekitar, untuk memadamkan kobaran api. Bahkan, dia juga sempat melapor kepada anggota polisi yang merupakan warga Widorokandang,” imbuhnya.
Lanjutnya, dengan peralatan seadanya warga memadamkan api, dan setengah jam kemudian api sudah dapat dijinakkan.
Katanya, SDN Widorokandang juga sudah mengalami kejadian pencurian selang dua bulan ini. Pencurian pertama, dengan membobol gembok ruang guru dengan barang hilang tiga unit laptop, LCD dan kamera digital.
“Kemudian yang kedua, percobaan pencurian dengan mencongkel jendela ruang guru, dengan barang yang hilang nihil,” sebutnya.
Selanjutnya, percobaan pencurian ketiga dengan mencongkel jendela ruang Kelas VI dengan barang hilang nihil. Percobaan pencurian keempat, merusak pintu ruang kelas IV dengan barang hilang nihil, kekecewaan pelaku memotong-motong tali bendera.
“Dan percobaan pencurian yang kelima pada hari ini, dari analisis pelapor diduga pelaku kecewa karena tidak mendapatkan barang berharga, kemudian membakar ruang Kelas V,” jelasnya.
Tidak adanya penjaga dalam sekolah tersebut, diduga tamu tidak diundang dengan mudah masuk dan membobol sekolah.
Paska kejadian tersebut, kemudian siswa-siswi kelas V SDN Widorokandang harus melangsungkan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di ruang perpustakaan sekolah.
“Untuk sementara waktu, kami mengalihkan KBM ke ruang perpustakaan, nantinya kami akan menggunakan balai desa,” jelas Kepala Sekolah SDN Widorokandang, Priyo melalui guru, Zumroh.
Katanya, tidak hanya ruang kelas V saja yang dibakar, juga ruang kelas IV dan perpus mengalami pengrusakan. Rinciannya, ruang kelas V pecah kaca jendela dan terbakar, ruang kelas IV rusak pintu, dan perpus mengalami pecah kaca jendela.
“Kursi, almari yang berisi raport siswa, berkas administrasi, buku mata pelajaran dan berkas penting lainnya di bakar habis di ruang kelas V,” ungkapnya.
Ditaksir, lanjut Zumroh, akibat tindakan tak bertanggungjawab tersebut, pihak sekolah mengalami kerugian mencapai Rp 26 juta.
“Harapannya, sedini mungkin cepat diperbaiki, semoga ada pihak-pihak yang memberikan donasi untuk merevitalisasi sekolah kami,” harapnya.
Sementara itu, Tiara Reisya Salsabila salah satu pelajar kelas V menuturkan, ingin kembali melangsungkan kegiatan belajar di ruang kelasnya.
“Saya ingin kembali belajar di kelas, saya kurang suka belajar di perpustakaan, kurang nyaman. Semoga bisa cepat kembali,” sebutnya.
0 Response to "Ruang Kelas Dibakar, Siswa SDN Widorokandang Pati Terpaksa Belajar di Perpustakaan"
Posting Komentar