Bagi Arif, Menjadi Koster Gereja Adalah Sebuah Pilihan untuk Pelayanan
SEKITARPANTURA.COM,BLORA - melaksanakan aktivitas yang diamanahkan selalu dilakukan dengan ikhlas dan senang hati. Seperti menyapu halaman, membersihkan ruang tempat ibadah, membuang sampah dan menata taman di seputar gereja menjadikannya lebih berbakti pada pelayanan. Itulah Arif Hastanto Tejo Baskoro (48), seorang koster Gereja Kristen Muria Indonesia (GKMI) Blora.
“Saya menjadi koster di GKMI Blora sejak tahun 2011. Keimanan yang saya yakini mendorong saya untuk mengabdikan diri pada pelayanan. Saya ikhlas dalam pelayanan,” kata Arif, panggilan akrabnya, di Blora, Kamis (13/4).
Sebelumnya, kata Arif, dirinya telah bekerja pada sebuah perusahaan, namun kurang beruntung. Hingga akhirnya diputuskan untuk mengabdikan diri sebagai koster gereja setelah mendapatkan tawaran. Ia bersama istri dan anaknya tinggal di ruangan yang ada di belakang gereja.
(Foto/Dinkominfo Blora) |
Pada momentum Jumat Agung (14 April 2017), menurut Arif, dirinya sudah membantu melakukan sejumlah persiapan di lingkungan GKMI.
Dia mengatakan, jika Yesus Kristus rela berkorban di hukum mati. Maka semangat rela berkorban telah ditauladani dan mendorongnya hidup dalam pendewasaan diri sebagai penganut agama Kristen.
“Kalau Yesus rela berkorban dihukum mati, maka saya menauladani semangat rela berkorban dengan mengabdikan diri dalam pelayanan,” ujarnya.
Disinggung tentang seberapa upah yang diterima, dirinya enggan menyebutkan. Sebab, dengan mengabdi pada pelayanan telah membuat hatinya damai. Hanya saja, untuk menopang kebutuhan keluarga, istrinya bekerja di salah satu perusahaan konveksi di Blora.
“Saya merasa hidup damai dengan mengabdikan diri pada pelayanan gereja,” ucap Arif.
Sekedar diketahui, GKMI Blora berada di jalan Sudarman Nomor 5 Blora. Dengan pelayanan diantaranya kebaktian umum, anak, dewasa, remaja, wanita dan rumah tangga.(*)
0 Response to " Bagi Arif, Menjadi Koster Gereja Adalah Sebuah Pilihan untuk Pelayanan"
Posting Komentar