Mengenal Komunitas Kartunis Srabilor

SEKITARPANTURA.COM,KUDUS - Sejumlah pemuda di Desa Getassrabi, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus, menginisiasi pembentukan sebuah komunitas kreatif, Sabtu (11/3/2017). Mereka menyebut diri sebagai komunitas Kartunis Srabilor.

Nama Srabilor diambil untuk mengabadikan tempat kelahiran, yaitu Dukuh Srabi Lor. Pembentukan komunitas tersebut dilaksanakan sesaat setelah kegiatan "Ngartun Bareng Arif Srabilor" di Pondok Al Manshur.

Pelatihan kartun yang digagas pemuda desa itu menghadirkan kartunis muda dari Semarang Cartoon Club (SECAC), Abdul Arif. Arif yang juga putra kelahiran Desa Getassrabi ikut membidani kelahiran komunitas.

"Banyak peluang yang bisa diambil dari kesenian kartun. Bahkan event pameran dan lomba tingkat nasional maupun internasional selalu terbuka tiap bulan," kata Arif seperti dalam rilis yang diterima MuriaNewsCom.

Arif melihat, anak muda di desanya memiliki potensi yang sangat besar. Sejauh ini, kata dia, kegiatan yang menampung kreativitas anak-anak muda masih minim.

(Komunitas Kartunis Srabilor yang baru saja terbentuk oleh sejumlah pemuda Desa Getassrabi/Istimewa)

"Jujur saja, banyak waktu luang remaja yang terlewat sia-sia. Sejumlah anak bahkan putus sekolah dan memilih bekerja. Semoga dengan adanya komunitas ini kreativitas mereka bisa diwadahi," imbuh alumnus Pendidikan Matematika UIN Walisongo itu.

Arif dan rekan-rekannya memilih kesenian kartun karena lebih mudah dipelajari. Kartun, kata dia, sudah familiar di kalangan remaja. Dengan demikian tidak sulit mengajak para remaja untuk bergabung.


Selain itu, lanjut Arif, kesenian kartun juga memiliki nilai ekonomis. Seni kartun bisa diaplikasikan dalam berbagai media. Misalnya kaus lukis dan suvenir lainnya. Karya kartun juga bisa dijual ke media massa nasional maupun internasional.

Arif berharap, kegiatan ngartun bisa menjadi alternatif bagi remaja di desanya untuk menghasilkan uang. Dia menyadari, mayoritas warga di kampungnya adalah buruh pabrik rokok dan pekerja bangunan dengan penghasilan pas-pasan. Bahkan tak sedikit anak yang putus sekolah.

"Ke depan kami berharap bisa membuat banyak kegiatan untuk anak-anak muda. Seperti kegiatan literasi dan lain sebagainya," katanya.

Koordinator pelatihan Fatkhur Rochim mengatakan, setelah komunitas tersebut pihaknya akan mengadendakan sejumlah kegiatan. Di antaranya kegiatan rutin ngartun bareng dan aktif mengikuti pameran dan kontes internasional.

"Kami juga mengagendakan safari kartun ke Kota Semarang, menyambangi SECAC untuk mengenal lebih dekat tentang kartun," katanya.(*)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Mengenal Komunitas Kartunis Srabilor"

Posting Komentar