Pemerintah Diminta Hadir untuk Atasi Harga Cabai yang Melonjak
SEKITARPANTURA.COM,SEMARANG
– Awal 2017 ini, masyarakat Indonesia
diberikan hadiah yang tidak mengenakkan berupa melambungnya harga komoditas cabai
yang sangat tinggi. Dari paska tahun baru hingga saat ini harga cabai rawit
merah terus mengalami peningkatan dan diikuti komoditas pokok lainnya.
Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Tengah
turut prihatin dengan naiknya harga cabai. Sebagaimana diketahui, harga cabai
di sejumlah daerah melonjak naik sampai Rp 100 ribu per kilogram. Bahkan di
beberapa daerah ada yang mencapai Rp 200 ribu/kg.
Atas kondisi tersebut, anggota Komisi B DPRD Jateng, Ikhsan
Mustofa berharap pemerintah hadir dan segera melakukan upaya untuk
mengendalikan harga cabai yang semakinmelangit.
“Kalau ada pembiaran harga cabai naik, masyarakat semakin
panik, karena baru awal tahun, harga cabai ditambah harga bahan bakar minyak
(BBM) dan kebutuhan rumah tangga naik drastis, maka kami berharap ada upaya
segera dari pemerintah untuk mengantisipasi hal ini, pemerintah harus hadir
menjadi solusi, sifatnya mendesak,” katanya.
Legislator Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jateng ini juga
menyayangkan lambannya penanganan pemerintah mengendalikan harga. Bahkan Ikhsan
cukup kecewa dengan Kementerian Perdagangan yang berencana tak akan melakukan
intervensi harga cabai.
Diketahui, Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita
baru-baru ini mengatakan tak akan melakukan intervensi harga cabai. Mendag pun
tak bisa menjamin harga cabai bisa turun dalam waktu dekat. Menurutnya, tak
akan ada operasi pasar untuk menekan tingginya harga cabai.
"Memang ini terlalu lambat penanganannya, kalau
dilakukan oleh pemerintah sesegera mungkin tidak separah ini dan bisa ditekan
dibawah angka Rp 100.000 per kg, tetapi ini karena sudah terlambat," kata
Ikhsan.
Pemerintah, kata Ikhsan, harus segera melakukan langkah
konkrit untuk kembali menstabilkan harga cabai di pasaran, bukan mencari
pembenaran dan sibuk mencari alasan, seperti yang dilakukan Menteri Pertanian
Amran Sulaiman yang menyebut faktor hujan menjadi penyebab kenaikan harga
cabai.
“Mungkin saja itu jadi salah satu faktor, tapi tidak elegan
kiranya jika pemerintah seakan-akan menyalahkan faktor musim sebagai
penyebabnya, sehingga alangkah lebih baik pemerintah melakukan upaya pengendalian,
sebagai contoh menyediakan bibit cabai untuk masyarakat untuk ditanam di rumah,
atau bisa melakukan operasi pasar sebagai upaya pengendalian harga,”jelasnya.
Selain berharap kehadiran pemerintah, Ikhsan juga
menyarankan masyarakat yang keberatan dengan kenaikan harga cabai untuk mulai
melakukan pemanfaatan lahan rumah dengan menanam cabai sendiri dan mengonsumsi
cabai kering.
“Hal yang cukup penting bagi masyarakat adalah dengan
pemanfaatan lahan dan pekarangan rumah dengan menanam cabai sendiri, karena dengan begitu masyarakat tetap bisa
mengkonsumsinya dan tidak terpengaruh dengan kenaikan harga, selan itu bisa
juga dengan mengonsumsi cabai kering,”ungkapnya.
Sebagai informasi, hingga Selasa (10/1/2017) kemarin, di
sejumlah pasar tradisonal di Jateng, komoditi cabai bahkan menyentuh angka Rp
100 ribu/kg. Di kota Solo misalnya, harga cabai naik 400 persen dibanding
dengan kondisi normal sebagai dampak menurunnya pasokan saat musim hujan. Di
Pasar Kleco Solo, Senin, harga cabai rawit warna merah dijual mencapai Rp100
ribu per kilogram, cabai keriting merah Rp30 ribu/kg, dan rawit hijau Rp50
ribu/kg. (*)
0 Response to "Pemerintah Diminta Hadir untuk Atasi Harga Cabai yang Melonjak"
Posting Komentar