Mantap! Satu Semester, Madrasah di Tengah Sawah Ini Mampu Dorong Siswa Baca 152 buku
SEKITARPANTURA.COM,SEMARANG–
Di tengah kabar terpuruknya kemampuan membaca siswa di Indonesia menurut banyak
survei internasional (PIRLS, PISA), ternyata letupan kecil dari salah satu
madrasah di pegunungan Gunung Pati, Kota Semarang, tepatnya di Desa Sumurrejo
patut memberikan semangat baru tentang kegemaran membaca siswa dari sudut
pandang lain.
Di Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Sumurejo ini, siswa
telah didorong untuk mencintai buku. Serangkain kegiatan digalakkan, mulai dari
pembangunan fisik sampai nonfisik. Mulai dari siswa sampai komite bukan saja
urun angan tapi turun tangan.
“Kami memberikan apresiasi pembaca buku terbanyak tahun lalu
kepada Rizki kelas V yang telah membaca
sebanyak 152 judul buku, Anggi Latifah siswa kelas VI yang telah membaca
sebanyak 121 judul buku, Andin Aini Nur Latifah kelas IV dengan 82 judul buku
dan Hani Asri Latif 74 buku dalam satu
semester,” ungkap Kepala MIN Sumurejo, Subiyono, seperti dalam rilis yang
diterima sekitarpantura.com.
Jumlah buku yang telah dibaca tersebut dilihat dari buku
membaca anak yang diisi oleh siswa berisi judul dan sinopsis sederhana dari
buku bacaan anak setiap selesai membaca. Selain itu, dilihat dari bukti fisik
kunjungan dan peminjaman buku. Siswa tidak hanya mengisi di sekolah, namun buku
membaca anak dapat diisi juga usai membaca buku di rumah.
(Siswa dan guru sedang membaca di dekat pajangan buku depan kelas/Istimewa) |
“Saya hanya membaca dan menulis apa yang saya ingat. Kalau
pas jam istirahat, jam membaca atau pas tidak banyak kegiatan. Kami membaca di
pondok baca dan ditempat-tempat yang ada bukunya. Setiap kelas punya sudut baca
dan pajangan buku. Kami jadi senang dan mudah kalau membaca. Selain itu di
rumah juga sering baca. Tiba-tiba saja ketika dijumlahkan hasilnya jadi
banyak,” kata Andin Aini Nur Latifah dengan santai.
Subiyono dan guru-guru mengaku kaget dengan capaian yang
telah didapat. Subiyono menceritakan, awalnya mereka mendapatkan pelatihan dari
USAID PRIORITAS tentang pengembangan budaya baca dengan melibatkan seluruh
elemen sekolah. Selain pelatihan mereka juga mendapat hibah buku sebanyak 150
judul buku dan 600 buku bacaan berjenjang sebagai suplemen membaca.
Baca juga : Uniknya Ragam Program Budaya Baca di Sekolah
Baca juga : Uniknya Ragam Program Budaya Baca di Sekolah
Pascapelatihan dan hibah USAID PRIORITAS, dirinya
bersama-sama komite dan guru melakukan serangkaian langkah. Di antaranya
mendirikan pondok baca sebagai pusat kendali program pembudayaan membaca di
madrasah.
Program dari Pondok Baca yang dilaksanakan oleh madrasah
yaitu, reading morning (program
kebiasaan membaca setiap pagi), Juz Amma Ceria (mulai jam 06.30 - 06.45 WIB),
Duta Baca (bertugas menjadi contoh bagi teman sebaya, memotivasi dan
mengkampayekan gemar membaca, dan mengkoordinir mading madrasah di Pondok
Baca), layanan lambat baca, layanan baca untuk orangtua, majalah dinding, dan
cerita bergambar (program tahunan untuk
menggali bakat minat dan potensi siswa dalam menuangkan cerita melalui tulisan
dan gambar).
“Kami berupaya membentuk ekosistem cinta membaca di
lingkungan madrasah, baik melalui keteladanan, komunitas, program pembiasaan,
pembelajaran literasi, dan fasilitas membaca. Orang tua juga telah kita
fasilitasi layanan membaca dan diberikan pemahaman pentingnya membaca. Hal
tersebut yang terus kita jaga,” ungkap Subiyono.
Koordinator USAID PRIORITAS Jawa Tengah Dr Nurkolis memberikan
apresiasi kepada MIN Sumurejo. “MIN Sumurejo merupakan satu dari banyak sekolah
di Jawa Tengah yang telah sukses menerapkan program membaca dengan segala
keterbatasan. Baik program membaca mandiri, terbimbing maupun bersama. Mereka
juga mampu bekerjasama dengan berbagai pihak, baik orangtua siswa, komite, dan
dunia usaha/Industri di sekitarnya. Semoga banyak sekolah lain yang
terinspirasi untuk mengembangkan program membaca sesuai dengan ciri khas
sekolahnya,” pungkasnya. (*)
0 Response to " Mantap! Satu Semester, Madrasah di Tengah Sawah Ini Mampu Dorong Siswa Baca 152 buku"
Posting Komentar