Sudah Siapkah Anda Menyaksikan Supermoon Nanti Malam?
SEKITARPANTURA.COM-Supermoon atau
bulan purnama khusus, bakal terlihat pada hari ini, 14 November 2016. Dikutip dari CNN Indonesia, pada
peristiwa Supermoon ini, bulan akan ekstra-terang di langit.
Bulan, nanti akan terlihat muncul penuh
dari bumi saat planet kita berada di antara matahari dan bulan. Tapi, karena
orbit bulan memiliki bentuk elips, kadang-kadang ia lebih dekat ke Bumi
daripada waktu lain.
Para astronom menyebutnya Perigee. Lalu, apa yang
membuat November 14 istimewa? Yaitu bulan
menjadi penuh dalam waktu sekitar dua jam dari perigee. Tepatnya puncak perigee
akan berlangsung lebih dulu pukul 19:27 WIB.
Kemudian puncak purnama akan menyusul
pukul 20:52 WIB. Pada waktu itu bulan sudah terbit di seluruh Indonesia dan
posisinya sudah cukup tinggi di atas horison. Sehingga supermoon 14 November
2016 akan sangat ideal untuk diamati di seluruh Indonesia.
Tahun ini sebenarnya ada tiga kali
Supermoon. Selain November, ada satu pada 16 Oktober, dan akan terjadi lagi
pada 14 Desember, meskipun tidak sedekat tanggal 14 November ini.
Supermoon 14 November tidak hanya bulan purnama
terdekat abad ini tapi tak akan ada yang seperti itu lagi sampai tahun 2034.
(foto/www.howitworksdaily.com) |
Apakah Supermoon Bisa Diamati di Indonesia?
Sudah pasti bisa, fase pulan purnama dan titik
terdekat bulan dengan bumi akan dicapai saat matahari sudah terbenam di
Indonesia. Secara
otomatis, ketika bulan masuk fase purnama, ia akan terbit berbarengan dengan matahari
terbenam.
Tapi bagi yang tidak sering mengamati bulan,
mungkin akan melihat bulan yang biasa saja di langit, atau bahkan kesulitan
melihat besarnya Bulan. Bagi kamu yang memiliki teleskop, kamu akan lebih mudah
menemukan perbedaan besar diameter sudut Bulan Purnama.
Hal-hal Menarik Tentang Supermoon
14 November
1.
Punya nama panggilan "Beaver"
Supermoon yang terjadi di bulan November ternyata
memiliki nama panggilan sendiri.
Dari laporan situs Space.com, suku asli Amerika
Algonquin menamakannya "Beaver Moon" atau Bulan berang-berang.
Orang pribumi AS dulu meyakini bahwa bulan November
merupakan waktu yang sempurna untuk memasang jebakan berang-berang sebelum rawa
membeku. Berang-berang tersebut ditangkap dan dikuliti sebagai persediaan
mereka selama musim salju.
2.
Bisa dinikmati oleh mata telanjang
Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional
(LAPAN) Thomas Djamaluddin mengatakan, supermoon 14 November bisa dinikmati
oleh warga tanpa alat bantuan.
Tentu saja syaratnya adalah langit harus bebas dari
awan gelap agar pemandangannya lebih maksimal. Namun, tentu tidak ada salahnya
jika tetap ingin menggunakan teleskop.
3.
Tak membahayakan kamera ponsel
Bagi kaum milenial yang tak bisa lepas dari ponsel
pintar tak perlu khawatir, sebab supermoon tak picu marabahaya bagi gawai
cerdas.
Supermoon 14 November yang digadang-gadang akan jauh
lebih terang dari sebelumnya ini memang tak akan seperti Gerhana Matahari
Total.
Warga dunia bisa mengabadikan momen ini menggunakan
ponsel pintar untuk menjepret foto ataupun merekam video yang kemungkinan bisa
langsung dipamerkan di akun sosial media masing-masing.
Cara Memotret Supermoon
Dikutip dari nationalgeographic.co.id, ada banyak cara untuk menangkap sebuah supermoon. Kami meminta beberapa fotografer profesional untuk memberikan tips dalam bagaimana memposisikan diri Anda dan kamera untuk mendapatkan kesempatan dan tangkapan gambar terbaik.
Gunakan Aksesoris Terbaik
"Gunakan lensa paling besar yang Anda miliki dan lensa telekonverter," kata Mark Thiessen, seorang staf fotografer National Geographic. Theissen pernah mengambil gambar supermoon untuk majalah sepuluh tahun lalu menggunakan lensa 600mm dan dua kali konverter serta menggunakan software GPS yang disebut dengan The Photographer’s Ephemeris untuk mengetahui secara tepat di mana bulan akan muncul dan melintas.
Secara teknis, bulan memiliki ukuran yang sama ketika Anda melihatnya di langit. Namun dengan melihatnya dekat cakrawala, membuatnya terlihat sedikit lebih besar dari biasanya.
“Jangan membuat kesalahan dengan memotret bulan tanpa mengacu pada apa-apa,” kata Bill Ingalls, seorang fotografer senior NASA.
Memotret dengan cahaya rendah biasanya membutuhkan eksposur panjang. Tapi hal tersebut tidak dianjurkan untuk mengambil fenomena supermoon, menurut Theissen. Ketika melihat bulan purnama, secara teknis yang Anda lihat merupakan cahaya siang di bulan. Jadi ambillah gambar tersebut dengan menggunakan eksposur yang sama ketika siang hari di bumi. Membiarkan rana kamera Anda terbuka terlalu lama akan menghasilkan gambar bulan yang terlalu terang tanpa adanya detail.
Menggunakan Smartphone Anda
Perhatikan bulan selama beberapa hari sebelum supermoon terjadi. Jalurnya mungkin tidak akan sama persis, namun mirip, dan Anda dapat merencanakan di mana dan kapan saatnya untuk mengambil gambar tersebut.
"Gunakan lensa optik Anda, bukan zoom digital Anda," saran fotografer National Geographic Michael Christoper Brown. Hal tersebut berarti, jangan gunakan zoom in pada ponsel Anda sebelum mengambil foto terserbut, karena dapat menurunkan kualitas hasil foto. Ambilah gambar pertama, kemudian perbesar untuk memotong atau memperjelas detailnya.
"Gunakan tripod. Hal tersebut dapat membantu ponsel Anda lebih stabil,” kata Brown, mungkin tidak terlalu penting, namun ketika mengambil suatu gambar yang begitu jauh, getaran kecil dari kamera Anda dapat mengurangi kualitas gambar secara dramatis. Jika tripod tidak ada, Anda dapat menempatkan ponsel Anda pada sebuah permukaan padat seperti ambang jendela dan gunakan pengatur waktu agar gambar yang diambil lebih stabil.
Gunakan jari Anda untuk mendapatkan keseimbangan cahaya yang tepat. Bill Ingalls menyarankan untuk mengetuk dan menahan jari Anda pada posisi bulan untuk mengunci fokusnya, dibandingkan dengan menggunakan fokus otomatis yang hanya akan memperjelas sekelompok bintang. Lalu Anda dapat menggeser jari Anda untuk mencerahkan atau menggelapkan ekposurnya. Anda bisa mengatur sendiri untuk mendapatkan detail yang diinginkan.
Cara Memotret Supermoon
Dikutip dari nationalgeographic.co.id, ada banyak cara untuk menangkap sebuah supermoon. Kami meminta beberapa fotografer profesional untuk memberikan tips dalam bagaimana memposisikan diri Anda dan kamera untuk mendapatkan kesempatan dan tangkapan gambar terbaik.
Gunakan Aksesoris Terbaik
"Gunakan lensa paling besar yang Anda miliki dan lensa telekonverter," kata Mark Thiessen, seorang staf fotografer National Geographic. Theissen pernah mengambil gambar supermoon untuk majalah sepuluh tahun lalu menggunakan lensa 600mm dan dua kali konverter serta menggunakan software GPS yang disebut dengan The Photographer’s Ephemeris untuk mengetahui secara tepat di mana bulan akan muncul dan melintas.
Secara teknis, bulan memiliki ukuran yang sama ketika Anda melihatnya di langit. Namun dengan melihatnya dekat cakrawala, membuatnya terlihat sedikit lebih besar dari biasanya.
“Jangan membuat kesalahan dengan memotret bulan tanpa mengacu pada apa-apa,” kata Bill Ingalls, seorang fotografer senior NASA.
Memotret dengan cahaya rendah biasanya membutuhkan eksposur panjang. Tapi hal tersebut tidak dianjurkan untuk mengambil fenomena supermoon, menurut Theissen. Ketika melihat bulan purnama, secara teknis yang Anda lihat merupakan cahaya siang di bulan. Jadi ambillah gambar tersebut dengan menggunakan eksposur yang sama ketika siang hari di bumi. Membiarkan rana kamera Anda terbuka terlalu lama akan menghasilkan gambar bulan yang terlalu terang tanpa adanya detail.
Menggunakan Smartphone Anda
Perhatikan bulan selama beberapa hari sebelum supermoon terjadi. Jalurnya mungkin tidak akan sama persis, namun mirip, dan Anda dapat merencanakan di mana dan kapan saatnya untuk mengambil gambar tersebut.
"Gunakan lensa optik Anda, bukan zoom digital Anda," saran fotografer National Geographic Michael Christoper Brown. Hal tersebut berarti, jangan gunakan zoom in pada ponsel Anda sebelum mengambil foto terserbut, karena dapat menurunkan kualitas hasil foto. Ambilah gambar pertama, kemudian perbesar untuk memotong atau memperjelas detailnya.
"Gunakan tripod. Hal tersebut dapat membantu ponsel Anda lebih stabil,” kata Brown, mungkin tidak terlalu penting, namun ketika mengambil suatu gambar yang begitu jauh, getaran kecil dari kamera Anda dapat mengurangi kualitas gambar secara dramatis. Jika tripod tidak ada, Anda dapat menempatkan ponsel Anda pada sebuah permukaan padat seperti ambang jendela dan gunakan pengatur waktu agar gambar yang diambil lebih stabil.
Gunakan jari Anda untuk mendapatkan keseimbangan cahaya yang tepat. Bill Ingalls menyarankan untuk mengetuk dan menahan jari Anda pada posisi bulan untuk mengunci fokusnya, dibandingkan dengan menggunakan fokus otomatis yang hanya akan memperjelas sekelompok bintang. Lalu Anda dapat menggeser jari Anda untuk mencerahkan atau menggelapkan ekposurnya. Anda bisa mengatur sendiri untuk mendapatkan detail yang diinginkan.
Supermoon
14 November 2016 Terbesar Sejak Tahun 1948
Untuk diketahui bahwa jarak antara titik perigee ke
Bumi tidak konstan. Seperti dikutip dari www.kalastro.id ada kalanya titik perigee sedikit lebih jauh
dari Bumi. Atau kadang pula sedikit lebih dekat. Variasi pada jarak titik
perigee ini kemudian menyebabkan perbedaan pada tiap supermoon.
Tentu saja,
semakin dekat titik perigeenya, maka semakin besar dan terang pula supermoon
yang bisa kita lihat. Selain itu selisih waktu antara puncak purnama dan puncak
perigee pun ikut ambil andil. Makin singkat selisih waktunya, maka supermoon
yang bisa terlihat pun makin oke punya.
Nah menariknya titik perigee pada 14 November 2016
adalah yang paling dekat sejak tahun 1948. Jarak antara Bulan ke Bumi hanya
350.133 kilometer saat puncak perigee pada pukul 18:23 WIB.
Dan tidak lama
setelah puncak perigee terjadi, puncak purnama pun menyusul pada pukul 20:52
WIB. Nah perpaduan antara jarak titik perigee yang sangat dekat dengan selisih
waktu puncak perigee ke puncak purnama yang singkat membuat supermoon nanti.
Supermoon 14 November 2016 akan menjadi yang
terdekat, terbesar dan paling terang sejak 26 Januari 1948 atau setelah hampir
70 tahun! Jika kita amati dengan mata telanjang, supermoon 14 November 2016
akan 30% lebih terang dan 14% lebih besar dibanding purnama saat di titik
terjauh dari Bumi atau apogee.
Tentu saja, untuk bisa menemukan perbedaan ini
kamu harus biasa melihat purnama sebelumnya. Kalau tidak, mungkin kamu akan
menganggap supermoon kali ini biasa saja. Sedangkan jika diamati dengan teliti,
diameter sudut Bulan akan mencapai 33,5 menit busur ketika puncak purnama.
Karena puncak perigee dan puncak purnama terjadi
pada malam hari, maka Indonesia akan menjadi lokasi terbaik untuk mengamati.
Supermoon akan terlihat sepanjang malam, mulai senja sampai pagi. Bisa dengan
mata telanjang ataupun teleskop.
Nah karena supermoon ini melingkupi lokasi
yang luas, waktu yang lama, dan cara pengamatan yang beragam, maka kita tinggal
modal niat saja untuk mengamatinya. Kalau mendung di awal malam? Ya tunggu dulu,
amati lagi tengah malam atau menjelang pagi. Kalau mendung semalaman? Ya
terpaksa nunggu lagi.
Supermoon sebenarnya ada setiap tahun. Bahkan hingga
beberapa kali. Jadi kalau gagal mengamati supermoon kali ini masih bisa
menunggu supermoon berikutnya tahun depan. Tapi ya itu tadi, ada
variabel-variabel yang menyebabkan setiap supermoon berbeda. Jika ingin melihat
supermoon sedekat, sebesar, dan seterang supermoon 14 November 2016 maka
nunggunya bakal lebih lama.
Karena itu supermoon kali ini termasuk langka. Supermoon
yang lebih dekat, lebih besar, dan lebih terang dibanding pada 14 November 2016
baru akan terjadi pada 25 November 2034. Masih 18 tahun lagi.
Jadi, sudah siap untuk menyaksikan Supermoon nanti malam?
0 Response to "Sudah Siapkah Anda Menyaksikan Supermoon Nanti Malam? "
Posting Komentar