VIRAL! Penjual Cilok Keliling dengan Dandanan Necis ala Pejabat
SEKITARPANTURA.COM,GROBOGAN-Kisah
tentang Sriyono, penjual siomay keliling nyentrik dengan atribut dan pakaian
serba pink beberapa tahun lalu sempat menjadi viral. Hampir sebagian besar
masyarakat Indonesia yang akrab dengan medsos, tahu tentang penjual siomay
nyentrik ini.
Dan tahukah Anda, ternyata ada juga kisah penjual cilok keliling
yang juga dengan pakain yang tak kalah modis. Karena keunikan gaya berpakaian,
penjual cilok keliling ini cepat dikenal, tidak hanya konsumennya saja. Bahkan,
sempat viral di medsos, apalagi setelah beberapa media mengangkat profilnya sang
penjual cilok ini.
Adalah Masdi (48), warga Dusun Kedungjati, Desa Banjarejo,
Kecamatan Gabus, Grobogan. Tak seperti penjual cilok pada umumnya, ketika
berjualan cilok dengan berkeliling naik sepeda ontel, dia mengenakan jas, dasi,
peci hitam dan lengkap dengan sepatu pantofelnya yang mengkilap.
Sekilas, ketika tidak sedang berada jauh dari dagangannya, orang
yang belum kenal tak mengira jika dirinya sedang berjualan cilok keliling.
Penampilannya lebih mirip dengan dosen atau pejabat.
(Masdi, ketika sedang berjualan cilok/MuriaNewsCom) |
Masdi bercerita, sejak awal jualan sate pentol atau cilok, dia
sudah berpenampilan necis seperti itu. Selama ini, memang banyak yang mengira
kalau dia adalah pegawai atau pengusaha lantaran penampilan perlentenya itu.
Soal penampilannya yang tidak lazim buat penjual cilok, Masdi mengaku,
jika sengaja ingin tampil beda. Tujuannya supaya mudah dikenal dan menarik
pembeli. “Semua pembeli pasti senang dengan penjual yang berpakaian rapi,
menarik, dan ramah. Selain itu, saya sengaja berpakaian rapi dan bersih seperti
ini karena merupakan salah satu bagian dari keimanan,” ujarnya.
Untuk pakaian harian berjualan keliling, Masdi mengaku punya
stok dasi sebanyak 12 biji. Kemudian, ada 4 stel jas dan dua pasang sepatu
kulit.
Dirinya mengaku sudah berjualan cilok sejak tahun 1993. Selain
di desanya, Masdi juga berjualan keliling hingga wilayah Blora bagian barat.
Biasanya, dia berjualan di tempat keramaian dan acara hajatan. Biasanya, untuk
setiap harinya bisa menghabiskan dagangan 30-40 kilogram.
Dari hasil berjualan cilok keliling ini, Masdi bisa
menyekolahkan ketiga anaknya. Anak pertama sudah tamat SMA dan baru saja
menikah. Sedangkan anak keduanya masih sekolah SMA di Blora dan anak bungsu
masih berguru di salah satu pondok pesantren di Demak.
Masdi mengaku memilih jualan cilok karena hasilnya bisa didapat
tiap hari dibandingkan dengan bertani. Saat bertani, hasilnya baru bisa
dirasakan tiga atau empat bulan setelah tanam. Itupun jika tidak ada hama yang
menyerang tanaman dan harga panennya tidak jatuh.
0 Response to "VIRAL! Penjual Cilok Keliling dengan Dandanan Necis ala Pejabat"
Posting Komentar