Melihat Prosesi Penjamasan Pusaka Kiai Cintoko
SEKITARPANTURA.COM,KUDUS – Kiai Cintoko atau Kiai Ciptoko, pusaka peninggalan Sunan
Kudus, dijamas, Senin (19/9/2016). Penjamasan yang diselenggarakan Yayasan
Masjid Menara dan Makam Sunan Kudus (YM3SK), ini rutin digelar setiap tahun
menjelang tradisi Buka Luwur.
Penjamasan dilakukan oleh H. Faqihuddin dan dihadiri oleh para
kiai, tokoh masyarakat, serta perwakilan dari unsur TNI dan Polri. Hadir antara
lain pada kesempatan itu KH. Choirozyad, KH. Nadjib Hasan, KH. Noor Halim
Ma’ruf, KH. Saifuddin Lutfi, KH. Hasan Fauzi, dan KH. Hilal Haidar.
Ketua YM3SK, KH. Nadjib Hasan, mengutarakan, Kiai Cintoko atau
Kiai Ciptoko ini merupakan benda pusaka, sehingga harus mendapatkan perawatan,
yang dilakukan dengan cara dijamas.
“Penjamasan diawali dengan mencuci keris menggunakan air jeruk nipis,
merang ketan hitam, dan kemudian dikeringkan dengan sekam. Untuk waktu atau
hari penjamasan, yaitu Senin atau Kamis setelah Hari Tasyrik,’’ jelasnya.
Prosesi penjamasan Kiai Cintoko (foto : Istimewa) |
Proses penjamasan ini diisi pula dengan tahlil dan doa. Pada
kesempatan itu, wasilah sebelum pembacaan tahlil dilakukan oleh KH. Choirozyad,
tahlil dipimpin KH. Noor Halim Ma’ruf, ayat-ayat suci Alquran dikumandangkan
KH. Hilal Haidar, dan do’a dipimpin KH. Hasan Fauzi.
‘’Setelah tahlil, kemudian ada bancakan dengan menggunakan jajan
pasar. Untuk opor ayam, ini hanya tambahan. Di sini (Kudus-red), tradisinya
kalau ada orang punya gawe (hajat), suguhannya itu menggunakan nasi opor atau nasi
jangkrik goring. Sebelumnya juga didahului dengan ziarah bersama kiai dan
pengurus YM3SK di makam Sunan Kudus,’’ pungkasnya.
0 Response to "Melihat Prosesi Penjamasan Pusaka Kiai Cintoko"
Posting Komentar