Cara Sukses Budidaya Paprika Ungu


Paprika sering diimpor dari negara-negara barat, dan di Indonesia biasanya juga tumbuh di dataran tinggi. Namun sayuran ini sukses dikembangkan warga Pati, yang notabene suhunya panas.

Jenis paprika yang dibudidayakan Muryati, petani sayuran asal Desa Kedungbulus, Kecamatan Gembong, Pati, itu adalah paprika ungu. Setelah sukses mengembangkan beragam sayuran seperti sawi, bayam merah dan slada, Muryati saat ini getol merawat paprika ungu yang baru saja ia kembangkan.
“Saat ini, saya baru memiliki sekitar 30 polybag tanaman paprika. Setelah sekitar enam pekan, akhirnya tanaman paprika ungu saya berbuah. Sementara ini, saya gunakan untuk kebutuhan dapur sendiri,” kata Muryati

Ia bisa membudidayakan tanaman itu, dengan rekayasa kelembapan, tanaman ini bisa dikembangkan di dataran rendah seperti Pati.

“Kelembapan itu menyangkut dua hal utama, yaitu lingkungan sekitar dan media tanam. Kalau kedua hal itu bisa direkayasa, tanaman paprika yang biasanya tumbuh subur di dataran tinggi bisa hidup di dataran rendah,” ujarnya.

Untuk media tanam, kata dia, wajib hukumnya menggunakan pupuk kompos, yang bisa dimanfaatkan dari kotoran hewan atau pemanfaatan sampah tanaman yang membusuk. “Media tanam akan lebih subur jika diberikan air dari limbah sisa cucian beras atau ikan,” paparnya.

Selain itu, intensitas cahaya matahari harus direkayasa sedemikian rupa, agar tidak berlebihan atau kurang. Penyiraman untuk menjaga kelembaban media tanam dan daun juga perlu diperhatikan.

Ke depan, ia rencananya akan mengembangkan budidaya paprika dengan membuka lahan di belakang rumahnya saat ada pembeli yang jelas dan tetap. Apalagi saat ini sayur paprika saat ini belum cukup familiar bagi masyarakat Pati.
“Kalau sudah ada peluang, baru saya memperluas lahan. Sementara ini, baru saya tanam di samping rumah dan untuk kebutuhan dapur sendiri,” terangnya.

sumber : koranmuria.com

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to " Cara Sukses Budidaya Paprika Ungu "

Posting Komentar