Vespa Cantik, Buah Tangan dari Pati

Miniatur Vespa karya Agung (sekitarpantura.com)
Pati, sebuah kabupaten dengan slogan Bumi Mina Tani yang terletak di bagian pesisir utara pulau Jawa ini bukan hanya memiliki kekayaan hasil pertanian saja, namun juga memiliki beragam produk unggulan yang patut menjadi buah tangan ketika berkunjung ke Pati.
Bukan sekedar kuliner, seperti Nasi Gandul, Soto Kemiri, Petis Runting, kemudian produk kacang yakni Kacang Garuda dan Kacang Dua Kelinci, yang namanya sudah tak asing lagi bagi masyarakat Indoensia.

Tangan-tangan kreatif putra Pati, juga melahirkan karya-karya istimewa yang mampu mengangkat nama Pati dan meningkatkan ekonomi kreatif bagi masyarakat Kabupaten Pati. Seperti halnya karya kreatif Agung Nugroho, warga Dukuh Rendole, Desa Muktiharjo, Kecamatan Margorejo, Pati.

Dengan memanfaatkan limbah kaleng minuman ringan, dirinya menyulap sampah-sampah itu menjadi beragam miniature. Di antaranya miniatur sepeda motor Vespa.


Dengan desain menarik, benda-benda dengan ukuran mungil ini, patut menjadi buah tangan. Selain, bentuknya yang cocok untuk benda pajangan di rumah, karya dari pemuda Pati ini juga sangat terjangkau.

Karya-karyanya, kini juga cukup banyak diminati masyarakat. Bahkan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) juga sudah mulai memberikan support terhadap dirinya. Salah satunya, dengan memberikan fasilitas stand ketika ada pameran ekonomi kreatif.

”Momen lebaran menjadi berkah tersendiri bagi saya, karena banyak warga yang mudik ke kampung halaman menyempatkan untuk membeli miniatur dari bahan kaleng yang saya buat, untuk dijadikan souvenir,”kata Agung.

Bahkan, dirinya cukup kewalahan melayani banyaknya permintaan. Karena, untuk produksi, hal itu dilakukan secara manual dan hanya dikerjakan sendiri.

Sedangkan untuk pemasaran, katanya, tak begitu terkendala, karena sudah banyak permintaan, bukan hanya dari Kabupaten Pati saja, namun dari luar daerah juga ada permintaan, di antaranya Jakarta, Semarang dan bahkan pulau Sumatera.

Yang justru menjadi kendala menurutnya, adalah proses pengiriman barang. Karena seringkali jasa pengiriman barang menolak, karena barang yang dikirimkan cukup rentan terjadi kerusakan.

”Kendalanya ya pengiriman itu, karena memang barangnya kan rentan rusak jika memegang atau menaruhnya secara sembarangan. Apalagi sampai dilempar-lempar. Jadi, ketika ada pesanan dari luar daerah, jarang saya menyanggupinya, karena proses pengirimannya yang masih kesulitan. Tapi mereka datang sendiri, itu beda lagi ceritanya,” ungkapnya.

Agung pun menceritakan bagaimana awal mulanya dirinya menekuni kerajinan dari limbah kaleng tersebut. Berawal ketika dirinya pulang merantau dari Tangerang, karena kondisi fisiknya sakit, yang akhirnya membuat dirinya menganggur.

Dari sinilah, dirinya kemudian berupaya untuk mencoba membuat sesuatu dengan memanfaatkan limbah kaleng. “Awalnya say abaca artikel-artikel di internet, dan kemudian terlintas ide untuk memanfaatkan limbah kaleng untuk dijadikan beragam miniatur, seperti halnya Vespa, helicopter, pesawat, kapal, becak dan lain sebagainya.

Berkat dari coba-coba tersebut, ternyata karyanya diminati warga yang kebetulan melihatnya. Dari situlah, kemudian dirinya memperbanyak karyanya, dengan terus melakukan inovasi.

Untuk bahan baku kaleng bekas, katanya, dirinya membeli dari pengepul seharga Rp 15 ribu per kilogram. Sejauh ini, dirinya juga tidak mengalami kendala untuk mendapatkan bahan baku.



Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Vespa Cantik, Buah Tangan dari Pati"

Posting Komentar