Di Jateng, Demak dan Wonogiri yang Belum Terapkan UNBK
SEKITARPANTURA.COM,SEMARANG – Tahun ketiga pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tingkat SMK yang berlangsung 3-6 April ini, 99,79 persen siswa di Jawa Tengah sudah menggunakan komputer. Sementara sisanya meminjam komputer dari SMA terdekat atau memakai sistem shift.
“SMK semuanya sudah UNBK. Jadi tidak ada penyimpanan soal tertulis. SMK yang belum memiliki jumlah komputer cukup, bisa menggunakan komputer milik SMA (pinjam, red) karena UNBK SMA masih tanggal 10 – 13 Maret. Demikian juga nanti kalau SMA UNBK, Kalau kurang bisa pinjam SMK,” ujar Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Jawa Tengah Gatot Bambang Hastowo, Senin (3/4).
Selain itu, imbuhnya, kekurangan komputer bisa disiasati dengan sistem shift. Seperti di SMK Jateng yang menerapkan sistem dua shift. Dari 35 kabupaten/ kota di Jawa Tengah, lanjut Gatot, hanya Kabupaten Demak dan Wonogiri yang belum menerapkan UNBK. Untuk sekolah yang belum siap UNBK, masih dibolehkan mengikuti Ujian Nasional Berbasis Kertas dan Pensil (UNKP).
Ilustrasi/Istimewa |
Disinggung soal pelaksanaan UNBK SMK, Gatot menyampaikan, hingga kini berjalan lancar. Pihaknya belum menerima aduan-aduan penting yang menghambat pelaksanaan ujian melalui posko yang didirikan di Kantor Disdikbud Provinsi Jawa Tengah, Jalan Pemuda Semarang.
“Sampai saat ini masih lancar. Semuanya kami monitoring di 35 kabupaten/ kota. Semua relatif siap dan sampai sekarang belum ada keluhan berarti. Kami buka posko di jalan pemuda. Kalau ada kendala penting, pasti disampaikan kepada saya. Pagi ini belum ada laporan,” jelasnya.
Wakil Gubernur Heru Sudjatmoko menilai, pelaksanaan UNBK merupakan bagian dari membangun integritas. Sebab, bisa mengurangi kecurangan contek mencontek, maupun mengantisipasi kebocoran soal.
“Dengan cara seperti sekarang (UNBK), saya kira itu sudah tidak ada lagi (contek mencontek, soal bocor, red) karena memang sistemnya tidak memungkinan untuk itu. Dengan demikian anak-anak juga bisa berpikir, bahwa dia harus belajar betul supaya lulus,” kata mantan Bupati Purbalingga itu.
Wagub juga memberikan masukan agar ke depan ujian nasional tidak hanya memberikan tipe soal multiple choice, tapi juga soal essay. Sehingga, siswa tidak sekadar memilih jawaban yang pilihannya bisa saja hanya spekulasi.
“Akan lebih bagus ada essay. Jadi anak-anak tidak sekadar memilih, atau spekulasi. Tapi betul-betul akan bisa diketahui kemampuannya,” ujarnya.
Sebagai informasi, jumlah peserta UNBK SMK sebanyak 221.895 siswa. Sementara peserta UNKP SMK hanya sebanyak 489 siswa. Bagi siswa SMK maupun SMA/ MA yang belum mencapai kompetensi kelulusan, diberi kesempatan mengikuti ujian perbaikan (UNP) yang dijadwalkan pada bulan ini juga.(*)
0 Response to " Di Jateng, Demak dan Wonogiri yang Belum Terapkan UNBK"
Posting Komentar