Uniknya Ragam Program Budaya Baca di Sekolah
SEKITARPANTURA.COM,SEMARANG - Budaya baca di sejumlah sekolah dasar dan
madrasah ibtidaiyah pasca pendampingan program USAID PRIORITAS tahun lalu mulai
menunjukkan hasil yang signifikan. Sekolah mulai membangun budaya baca dengan
beragam program yang unik dan menarik.
“Kami mendorong
kreativitas sekolah untuk mengembangkan beragam program yang melibatkan
orangtua, komite, paguyuban, Perpusda, siswa, guru dan semua elemen pendidikan
dilingkungan. Tujuannya adalah agar kecintaan terhadap buku dan kegemaran
membaca dapat terus terpelihara setiap saat,” kata Spesialis Pengembangan
Sekolah USAID PRIORITAS Jawa Tengah Dyah Karyati (29/12).
Dyah mencontohkan satu
kabupaten yang telah menerapkan program membaca beragam yaitu Kabupaten
Pekalongan sebagai salah satu mitra di Jawa Tengah.
Di MII Karangsari
Karanganyar Pekalongan, budaya baca di mantapkan dengan menobatkan duta baca
setiap satu bulan sekali. Tugasnya adalah menjadi penyemangat dan fasilitator
membaca untuk anak-anak lainnya. Penobataan duta baca ini juga melalui seleksi
dari siswa yang membaca paling banyak dalam evaluasi program yang telah
dirancang oleh madrasah setiap minggu.
Kegiatan membaca bersama dilaksanakan setiap hari Sabtu pada pagi hari pukul 07.00 hingga pukul 07.15 WIB di SDN Bener Wiradesa. (Istimewa) |
SDN Bener Wiradesa
Pekalongan setiap hari Sabtu menyelenggarakan GRAM (Gerakan Ayo Membaca) bagi
semua komunitas sekolah baik guru, siswa dan orang tua siswa. Gerakan tersebut
dirancang bersama antara sekolah dengan komite sekolah. Untuk mendukung GRAM,
sekolah menyediakan fasilitas membaca seperti sudut baca di kelas-kelas dan
gazebo di halaman sekolah. Selain itu mereka juga telah terbiasa membaca
10 menit di awal pelajaran.
Selain dalam kegiatan
di luar kelas, semua pembelajaran dalam setiap mata pelajaran mengarah pada
penguasaan keterampilan berbahasa. Alasannya keterampilan berbahasa siswa akan
sangat berperan dalam mempelajari mata pelajaran lain. Keterampilan berbahasa
hanya dapat diperoleh dengan membaca. Program membaca ini juga telah dilakukan
di satu Gugus SDN Bener.
Di SD Muhammadiyah
Kajen budaya baca sangat digemari anak-anak. Kepala SD Mustariyadi
mengungkapkan selain membaca senyap setiap hari dan menuliskannya dalam buku
untuk dibacakan secara bergilir, sekolahnya juga bekerjasama dengan
perpustakaan daerah mendatangkan mobil pintar setiap minggu. Kegiatan dengan
mobil pintar ini digelar di jam istirahat sehingga semua anak punya akses
membaca. “Kami juga merangsang bakat anak dengan bercerita dan merangkum bacaan
yang dibacanya,” ungkap Mustariyadi.
Madrasah Ibtidaiyyah
Salafiyah Karangsari Karanganyar memulai program budaya baca dengan program Teras
Baca yaitu mendekatkan buku-buku bacaan fiksi kepada peserta didiknya
dengan membuatkan rak-rak baca di teras madrasah. Tidak dikira, anak-anak
antuisas. Waktu istirahat dimanfaatkan anak-anak dengan mengakses buku-buku
itu.
Kabid Dikdas Dindikbud
Pekalongan, Ibu Catur Elmiyati pada kesempatan terpisah mengatakan bahwa
Indonesia sudah kehabisan waktu dan harus segera berkompetisi dengan
negara-negara lain dalam soal budaya baca. Hasil riset internasional, Programme
for International Student Assessment (PISA) tahun 2012 tentang kemampuan
membaca siswa juga menyebutkan bahwa kemampuan membaca siswa di Indonesia
menduduki urutan ke-64 dari 65 negara yang disurvei. Hasil itu lebih rendah
dari Vietnam.
“Kami apresiatif
dengan program budaya baca dari USAID PRIORITAS karena telah membantu dalam 3
tahun terakhir ini. Sebagaimana diketahui USAID PRIORITAS sebelumnya telah
membantu Buku Bacaan Berjenjang pada 102 SD/MI di Kabupaten Pekalongan. Lebih
dari 85 ribu buku telah disebarkan dan kini telah menjadi bagian dari program
budaya baca di sekolah dan madrasah. Ini program yang patut kita pacu
disemua sekolah kita,” ungkap Catur.
0 Response to "Uniknya Ragam Program Budaya Baca di Sekolah"
Posting Komentar